Hemat BBM Please!, Lagi Heboh Perang, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas – Bumi (BPH Migas) mengimbau masyarakat untuk bisa menghemat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Pasalnya, kondisi geopolitik dunia yang tak menentu, ditambah lagi dengan semakin memanasnya konflik Timur Tengah antara Israel dan Iran, bisa berdampak pada pasokan minyak dan BBM di Tanah Air. Terlebih, Indonesia merupakan negara net importir minyak dan cadangan operasional BBM di Tanah Air relatif terbatas.
Dunia Lagi Heboh Perang, Warga RI Hemat BBM Please!– Impor migas sepanjang 2024 tersebut terdiri dari impor minyak mentah yang tercatat mencapai US$ 10,35 miliar, turun tipis dari US$ 11,14 miliar pada 2023. Kemudian, impor produk minyak seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) tercatat mencapai US$ 25,92 miliar, naik dari US$ 24,68 miliar pada 2023. Penutupan Hormuz meningkatkan ketidakpastian pasokan di tengah pasar yang sebelumnya sudah sensitif terhadap konflik di Timur Tengah. Analis memperkirakan jika penutupan berlangsung lebih dari beberapa hari, harga minyak bisa menembus US$ 85, bahkan US$ 90 dalam jangka pendek.
Dunia Lagi Heboh Perang, Warga RI Hemat BBM Please!
Pendahuluan
Sejak awal tahun 2024, dunia kembali diguncang oleh konflik bersenjata yang semakin meluas. Perang antara Rusia-Ukraina belum berakhir, kini muncul ketegangan baru di Timur Tengah antara Israel dan kelompok bersenjata di Gaza serta eskalasi konflik di Laut China Selatan. Kondisi global ini memberikan dampak nyata ke berbagai sektor, salah satunya adalah pasokan dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Indonesia, sebagai negara yang masih mengimpor sebagian besar kebutuhan BBM-nya, turut terkena imbas. Harga minyak mentah dunia naik drastis, dan pemerintah dipaksa menyesuaikan harga BBM subsidi maupun non-subsidi. Di tengah kondisi ini, warga Indonesia dihimbau untuk mulai lebih bijak dan hemat dalam penggunaan BBM.
Dampak Perang Global terhadap Harga BBM
Harga Minyak Dunia Melambung
Konflik geopolitik selalu memengaruhi pasar minyak global. Ketika terjadi perang atau ketegangan di wilayah penghasil minyak, produksi dan distribusi minyak terganggu, sehingga pasokan berkurang sementara permintaan tetap tinggi. Inilah yang menyebabkan harga melonjak.
Contoh nyata:
-
Pada Mei 2024, harga minyak mentah Brent menembus USD 95 per barel, tertinggi sejak 2022.
-
Indonesia menggunakan harga minyak mentah ini sebagai acuan dalam perhitungan harga BBM domestik.
Beban Subsidi BBM Meningkat
Pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran subsidi untuk menjaga harga BBM tetap terjangkau, terutama Pertalite dan Solar. Namun, dengan naiknya harga minyak dunia, anggaran subsidi berpotensi membengkak.
Data:
Menurut Kementerian Keuangan, subsidi energi bisa membengkak hingga Rp 450 triliun jika harga minyak mentah dunia berada di atas USD 90/barel sepanjang tahun.
Mengapa Kita Harus Hemat BBM?
Subsidi BBM Dibayar dari Pajak Rakyat
Banyak masyarakat tidak sadar bahwa subsidi BBM dibiayai dari uang negara—alias uang rakyat. Semakin boros konsumsi BBM, makin besar dana APBN yang harus digelontorkan. Akibatnya, program penting lain seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur bisa terganggu.
Hemat BBM = Kurangi Polusi Udara
Pembakaran BBM menghasilkan karbon dioksida (CO₂) dan partikel berbahaya lainnya. Dengan menghemat BBM, kita turut mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperbaiki kualitas udara di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Ketahanan Energi Nasional Terjaga
Indonesia memang memiliki kilang dan produksi minyak, tapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik. Semakin kita bergantung pada impor, semakin rentan kita terhadap fluktuasi global. Menghemat BBM berarti memperkuat ketahanan energi nasional.
Cara Sederhana Menghemat BBM dalam Aktivitas Sehari-hari
Gunakan Transportasi Umum
Alih-alih naik mobil pribadi, gunakan moda transportasi seperti KRL, MRT, BRT, atau bus TransJakarta. Satu bus bisa mengangkut 40-60 orang sekaligus, jauh lebih efisien dibanding 30 mobil pribadi.
Beralih ke Kendaraan Ramah Lingkungan
Gunakan motor atau mobil listrik jika memungkinkan. Meskipun investasi awalnya lebih tinggi, dalam jangka panjang jauh lebih hemat karena tidak membutuhkan BBM.
Contoh:
Mobil listrik seperti Wuling Air EV hanya menghabiskan biaya Rp 50.000-an untuk jarak tempuh 200 km, sementara mobil BBM bisa menghabiskan Rp 200.000 – Rp 300.000 untuk jarak yang sama.
Berkendara Secara Efisien
Tips hemat BBM saat berkendara:
-
Hindari akselerasi dan pengereman mendadak
-
Matikan mesin saat berhenti lama (lebih dari 1 menit)
-
Cek tekanan ban secara rutin
-
Kurangi beban berlebih dalam kendaraan
Gunakan Aplikasi Perjalanan
Gunakan aplikasi seperti Google Maps atau Waze untuk mencari rute tercepat dan menghindari kemacetan. Semakin lama terjebak macet, semakin banyak BBM yang terbuang sia-sia.
Pemerintah dan Swasta Turut Ambil Peran
Para Pemerintah Dorong Konversi Energi
Pemerintah tengah mendorong konversi BBM ke energi listrik dan biofuel. Program konversi motor BBM ke motor listrik telah digencarkan sejak 2023.
Target:
-
Konversi 50.000 unit motor BBM ke listrik pada 2025.
-
Subsidi konversi sebesar Rp 7 juta per unit.
Perusahaan Swasta Terapkan Work From Anywhere
Beberapa perusahaan mulai menetapkan kebijakan hybrid atau full remote, yang mengurangi mobilitas karyawan dan otomatis mengurangi konsumsi BBM.
Waspada: Harga BBM Bisa Naik Lagi!
Walau pemerintah berupaya menjaga stabilitas harga BBM, namun jika situasi perang global memburuk, potensi kenaikan harga tetap ada. Oleh karena itu, masyarakat harus mulai bersiap dari sekarang, bukan hanya dengan berhemat, tetapi juga mengubah gaya hidup.
Prediksi Ekonom:
Jika harga minyak menembus USD 110 per barel, harga Pertamax dan Pertalite bisa naik hingga 15-20% dalam kuartal berikutnya.
Kesimpulan
Perang global memang di luar kendali kita, namun dampaknya bisa dirasakan hingga ke pom bensin di kampung halaman. Karena itu, hemat BBM bukan hanya soal uang, tapi juga soal solidaritas, kelestarian lingkungan, dan ketahanan nasional.