Harta Karun, Harga Rhodium, salah satu logam paling langka di dunia, kembali mencuri perhatian pasar global. Nilai komoditas ini bisa melonjak – tajam hingga ribuan dolar per ons dalam waktu singkat. Harga Rhodium melonjak tajam hingga 50% sepanjang tahun ini. Dalam sebulan terakhir saja, logam mulia terlangka di dunia ini sudah terapresiasi 25%, menjadi salah satu komoditas dengan performa terbaik tahun ini. Sebagai perbandingan, harga emas melonjak 28,5%, perak 29,5% dan tembaga 11% sepanjang tahun ini.
Lebih Langka dari Emas, Harga “Harta Karun” Dunia Ini Terbang 50% – Menurut proyeksi Metals Focus, pasar rhodium akan defisit sebesar 105 ribu per troy ons pada 2025. Akibatnya, stok di atas tanah atau above-ground stocks diperkirakan akan menyusut 23% menjadi hanya 349 ribu troy ounce setara dengan empat bulan permintaan. Ini adalah level terendah dalam setidaknya empat dekade. Rhodium banyak digunakan dalam catalytic converter kendaraan bermesin bensin, guna menekan emisi gas nitrogen oksida (NOx). Saat negara-negara seperti Uni Eropa dan China memperketat regulasi emisi, kebutuhan rhodium per kendaraan ikut naik.
Lebih Langka dari Emas, Harga “Harta Karun” Dunia Ini Terbang 50%
Rhodium, logam mulia yang sering disebut sebagai “harta karun tersembunyi” dunia, tengah menjadi perbincangan hangat di pasar komoditas global. Menurut proyeksi terbaru dari Metals Focus, pasar rhodium diperkirakan akan mengalami defisit sebesar 105 ribu troy ons pada 2025. Keterbatasan suplai ini memicu lonjakan harga yang diproyeksikan mencapai 50%, menjadikan rhodium semakin langka dibandingkan emas.
Dalam artikel ini, kita akan membahas:
-
Apa itu rhodium dan mengapa sangat langka?
-
Faktor-faktor yang mendorong kenaikan harga rhodium.
-
Dampak defisit pasokan global.
-
Kebutuhan rhodium dalam industri otomotif dan regulasi emisi.
-
Proyeksi pasar rhodium hingga 2025 dan peluang investasinya.
Apa Itu Rhodium dan Mengapa Lebih Langka dari Emas?
Rhodium adalah logam mulia berwarna putih keperakan yang tergolong dalam kelompok Platinum Group Metals (PGM). Meski dikenal karena kemilau dan ketahanannya terhadap korosi, rhodium jauh lebih langka daripada emas dan platinum.
Fakta Unik tentang Rhodium:
-
Produksi tahunan rhodium hanya sekitar 23 ton di seluruh dunia.
-
Sebagai perbandingan, produksi emas global mencapai sekitar 3.000 ton per tahun.
-
Rhodium tidak ditambang secara langsung, melainkan sebagai produk sampingan dari penambangan platinum dan nikel.
Dengan ketersediaan yang terbatas dan tingginya permintaan dari sektor industri, rhodium kerap mengalami volatilitas harga yang ekstrem.
Proyeksi Defisit 2025: Stok Global di Level Terendah dalam 40 Tahun
Menurut laporan Metals Focus, pada 2025 pasar rhodium akan mengalami defisit sebesar 105 ribu troy ons. Ini artinya, permintaan rhodium jauh melampaui jumlah pasokan yang tersedia di pasar.
Lebih mengkhawatirkan lagi, stok di atas tanah (above-ground stocks) rhodium diperkirakan akan menyusut 23% menjadi hanya 349 ribu troy ons. Angka ini setara dengan hanya empat bulan kebutuhan global, menjadikan posisi rhodium sebagai logam dengan persediaan terendah dalam setidaknya empat dekade terakhir.
Penyebab Defisit Rhodium:
-
Produksi tambang yang stagnan, terutama di Afrika Selatan (sumber utama rhodium global).
-
Tidak ada investasi besar untuk penambahan kapasitas produksi rhodium.
-
Kenaikan permintaan dari industri otomotif global.
Rhodium dan Perannya dalam Mengurangi Emisi Kendaraan
Salah satu faktor utama yang mendorong lonjakan permintaan rhodium adalah penggunaannya dalam catalytic converter kendaraan bermesin bensin. Rhodium berfungsi untuk menekan emisi gas nitrogen oksida (NOx), yang merupakan salah satu polutan berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Kenapa Kebutuhan Rhodium Meningkat?
-
Regulasi Emisi yang Ketat: Uni Eropa, China, dan Amerika Serikat terus memperketat standar emisi kendaraan.
-
Kendaraan Bensin Tetap Dominan: Meskipun tren elektrifikasi kendaraan terus berkembang, kendaraan bermesin bensin masih mendominasi pasar global, terutama di negara berkembang.
-
Kebutuhan Rhodium per Kendaraan Naik: Untuk mematuhi regulasi yang lebih ketat, produsen otomotif harus meningkatkan jumlah rhodium dalam catalytic converter.
Negara-Negara Kunci Pendorong Permintaan Rhodium
Berikut adalah negara dan kawasan yang berkontribusi besar terhadap lonjakan permintaan rhodium:
Negara/Kawasan | Alasan Peningkatan Permintaan |
---|---|
Uni Eropa | Standar emisi Euro 6/7 semakin ketat |
China | Kebijakan “Blue Sky” untuk menekan polusi udara |
Amerika Serikat | Regulasi EPA yang agresif terhadap emisi NOx |
India & Asia Tenggara | Pertumbuhan kendaraan bermesin bensin yang pesat |
Bagaimana Harga Rhodium Bereaksi?
Dalam beberapa tahun terakhir, rhodium telah mencatat pergerakan harga yang sangat volatil. Sebagai contoh:
-
Tahun 2020, harga rhodium sempat menembus $29.000 per troy ounce, jauh melampaui harga emas.
-
Namun, pada 2022-2023, harga sempat mengalami koreksi tajam akibat perlambatan ekonomi global.
-
Kini, dengan proyeksi defisit 2025, analis memperkirakan harga rhodium akan kembali melonjak hingga 50% dalam dua tahun mendatang.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Rhodium:
-
Ketatnya pasokan tambang (supply constraint).
-
Regulasi lingkungan yang semakin agresif.
-
Minimnya substitusi atau alternatif teknologi.
-
Sentimen pasar dan spekulasi komoditas.
Investasi Rhodium: Peluang atau Risiko?
Dengan volatilitas harga yang tinggi, investasi rhodium sering dianggap sebagai instrumen berisiko tinggi namun berpotensi memberikan imbal hasil besar. Tidak seperti emas atau perak, rhodium tidak diperdagangkan secara luas dalam bentuk fisik atau ETF (Exchange Traded Fund). Kebanyakan investor mengakses pasar rhodium melalui:
-
Pembelian langsung logam fisik (batangan rhodium).
-
Kontrak derivatif di pasar over-the-counter (OTC).
-
Investasi di saham perusahaan tambang yang memproduksi rhodium.
Keunggulan Rhodium sebagai Aset Investasi:
-
Kelangkaan ekstrim.
-
Permintaan industri yang stabil dan cenderung meningkat.
-
Ketahanan terhadap korosi menjadikannya aset safe haven di sektor industri.
Risiko Investasi Rhodium:
-
Volatilitas harga yang sangat tinggi.
-
Pasar yang tidak likuid dibandingkan emas atau perak.
-
Ketergantungan pada industri otomotif — jika transisi kendaraan listrik semakin masif, permintaan rhodium bisa terpengaruh di masa depan.
Kesimpulan: Rhodium, “Harta Karun” Dunia yang Masih Terus Diburu
Dengan proyeksi defisit pasokan global, penurunan stok di atas tanah ke level terendah dalam empat dekade, dan lonjakan permintaan dari sektor otomotif, rhodium semakin mengukuhkan posisinya sebagai logam mulia paling langka dan bernilai tinggi di dunia.